Film ini bukan hanya bercerita tentang tentang sulitnya kehidupan pesisir, tetapi mengandung nilai perjuangan seorang guru "Muslimah", yang harus berjuang mempertahankan sekolah dari ancaman "ditutup" karena dipandang tidak layak disebut sebagai sekolah, karena ketiadaan murid. Semangatnya begitu besar, dan kemudian semangat ini ditularkan kepada anak didiknya yanng hanya berjumlah 10 orang.
Impian murid-murid Muslimah ini begitu tinggi, namun bukan tanpa rintangan, kepala sekolah : "Pak Harpan" meninggal dunia pada saat murid-muridnya masih sangat membutuhkannya. Alhasil, tinggal ibu guru Muslimah satu-satu nya menjadi tenaga pengajar di sekolah yang hampir rubuh ini.
Namun, Muslimah tak patah semangat, ia mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang berguna dan itu semua tidak sia-sia. Ikal salah satu muridnya kemudian mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke Paris, sedangkan Lintang, walau harus berhenti sekolah karena ayahnya meninggal dunia pada saat ia ingin menunjukkan prestasi sekolahnya yang memenangkan perlombaan cerdas cermat antar sekolah, tumbuh menjadi pribadi yang memiliki cinta tehadap ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Film ini mengajari bahwa pendidikan yang berhasil bukan hanya kerena gedung yang megah dan sarana yang lengkap, akan tetapi bagaimana mendidik yang sebenarnya, hingga kelak anak didik menjadi pribadi yang berguna bagi nusa dan bangsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar